|
Foto Pengajar Muda VIII |
Ini adalah Essay yang saya kirimkan sat mendaftar sebagai Pengajar Muda VIII Indonesia Mengajar, dan alhamdulillah saya diterima dalam rekruitasi ini. Tetapi essay ini tidak lengkap, jadi jika ingin mendapatkan versi lengkapnya, silahkan hubungi saya via
email: mcatursaifudin@gmail.com atau twitter @catur_ms
Pengalaman Organisasi Dalam kampus dan Kontribusi Terbesar yang Anda
Berikan?
Pengalaman selama menjadi Menteri Pengabdian Masyarakat BEM IT Telkom 2010
Sejak
BEM lahir hingga 2009, setiap terjadi bencana UKM/Ormawa di IT Telkom bergerak
sendiri-sendiri untuk membantu. Untuk memberikan dampak yang lebih besar, saat
di BEM 2010 saya mengumpulkan kawan-kawan Korps Sukarela (KSR) PMI ITT dan
Perhimpunan Mahasiswa Pecinta Alam IT Telkom (Astacala) untuk membicarakan
fenomena bencana dan kontribusi mahasiswa ITT. Saat itulah dicetuskan Badan
Tanggap Bencana IT Telkom dan dibuatlah Standard Operational Procedure (SOP)
dengan pembagian BEM pada tataran pencarian dana dan hubungan ke rektorat untuk
Astacala dan KSR pada tataran teknis. Selama 2010, BTB telah membantu tenaga
relawan, dana, dan juga logistik di bencana Mentawai, Merapi, dan banjir
Dayeuhkolot.
Pengalaman selama menjadi Kepala HRD BEM IT Telkom 2012
HRD
fokus penjagaan dan pengembangan SDM,
selama di BEM, kegiatan yang dilakukan oleh HRD hanya berfokus pada
pengembangan pengetahuan dan keakraban saja. Menurut saya seorang pengurus BEM
juga harus memiliki ketangguhan dan grass root understanding tinggi, karena
mereka akan menghadapi banyak tantangan dan mereka adalah pemimpin yang punya
rakyat. Untuk ketangguhan, saya memberikan ide mengadakan long march selama
6jam sebagai bekal sebelum menjadi pengurus BEM. Untuk grass root understanding,
saya memberikan ide mengadakan BEM Changemaker, program
menginap,beraktifitas,dan berkontribusi di desa terpencil. Dengan harapan bahwa
mereka telah melewati hal sulit ini,sehingga di BEM mereka tidak mengeluh tapi
bersyukur atas suatu kondisi.
Pengalaman saat menjadi Dewan Pengurus Astacala
Astacala
memiliki standar operasional procedure berkegiatan alam bebas yang aman. Banyak
sisi positif yang tidak terekspos organisasi ini,sosmed mati dipegang senior
yang tidak dikampus. Saya baru saja menjadi Dewan Pengurus 2013 berinisiatif
menghidupkan dan menjadikan Astacala lebih terbuka dengan menjadi admin
Facebook,Twitter,dan Youtube. Di akun ini, saya berusaha berbagi dan mengajak
Astacalaers untuk terlibat sharing ke publik tentang aktifitas organisasi dan
ilmu alam bebas seperti safety procedure,Navigasi Darat, Fotografi,dll.
Masyarakat kampus dan luar kampus mendapat banyak informasi tentang kegiatan
Astacala dan ilmu berkegiatan alam bebas,banyak orang yang share dan retweet,
bahkan sekali posting yang melihat postingan itu bisa sampai 1000.
Selain itu ada juga :
Pengalaman Organisasi Luar kampus dan Kontribusi Terbesar yang Anda
Berikan?
Pengalaman
Kepanitiaan dan Kontribusi Terbesar yang Anda Berikan?
Untuk dua pertanyaan ini ada di essay lengkap saya, kalau mau, silahkan email saya ya. :)
Lalu, ada beberapa essay lagi, ini beberapa diantaranya:
|
Pin Pengajar Muda VIII |
Apa motivasi Anda bergabung menjadi Pengajar Muda Indonesia
Mengajar?
Menjadi
orang terdepan di barisan terdepan suatu perjuangan! Hal itulah yang menjadi
tekad saya dalam menjalani kehidupan. Hal itu adalah kombinasi dari pembacan
medan, pembacaan potensi diri, kontribusi, dan tentu saja tekad untuk menjadi
lebih baik lagi!
Pertama kali mendapat informasi IM ini pada 2010, saya saat itu mendapat
informasi lewat link dari teman, akhirnya saya mendownload beberapa video
tentang IM dan membuat sebuah playlist dengan judul, “My Dream” dan saya sering
mendengarkannya ketika melakukan aktifitas yang menggunakan laptop.
Tekad
turun tangan sebagai PM ini semakin bulat pasca megikuti Ekspedisi Astacala
2013. Ketika Ekspedisi sekitar 3minggu di Malaysia, saya tinggal dan hidup
bersama TKI, merasakan kerasnya hidup mereka. Mereka kerja disini bukan enak
tapi berat, baik dari sisi pekerjaan seperti angkut pasir yang beratnya hampir
60Kg, juga berat meninggalkan orang tua, anak, dan istri dirumah. Ternyata hal
itu malah menjadi masalah lain beberapa ada yang melakukan perselingkuhan
dengan wanita setempat ada yang berakhir bercerai ada juga yang tidak ketahuan,
belum lagi terpengaruh minuman dan judi yang tidak mereka lakukan di Indonesia.
Saya menemukan fakta bahwa mayoritas TKI adalah anak daerah yang awalnya tidak
mengetahui hingar bingar perkotaan, disitu saya berfikir bahwa anak-anak daerah
harus melakukan lompatan-lompatan kehidupan dengan jalur melaksanakan tahapan
pendidikan agar hidupnya lebih sukses dan bermakna di negara mereka sendiri,sehingga
tidak perlu menjadi TKI.
Hal
itulah yang mendorong saya untuk mendaftar PM, karena saya ingin membantu
adik-adik melakukan lompatan-lompatan kehidupan dengan cara mengajar.
Mengajar
memang telah memiliki tempat tersendiri dalam hidup saya, selain karena
background kuat keluarga saya tapi pengalaman pribadi yang telah membentuk
seperti sekarang ini karena mengajar, mengajar telah memberikan saya tekad
untuk terus berusaha menjadi lebih baik! Saya juga ingin menularkan semangat
ini, semangat untuk mengajar dan berbagi kepada orang lain! Dan saya yakin
bahwa di setiap senyum tambahan ilmu adik-adik itu ada pahala yang akan terus
mengalir.
Dalam
kehidupan kita ada hal yang menjadi pemberian dan ada pula yang pilihan.
Dilahirkan di keluarga yang tinggal di desa-desa terpencil adalah Pemberian
Tuhan, tapi bagaimana mereka hidup setelah itu adalah suatu pilihan. Saya ingin
turut membantu adik-adik dalam melewati keterbatasan mereka seperti biaya,
keberanian bermimpi untuk berpendidikan tinggi, pergi ke luar negeri, dan
berbagai keterbatasan lain hingga pada akhirnya mereka bisa melakukan
lompatan-lompatan kehidupan melalui jalur Pendidikan, dengan cara Mengajar.
Sekali
dapat melakukan lompatan kehidupan, hal ini akan banyak menginpirasi mereka
untuk melakukan lompatan kehidupan yang lain. Kemampuan mereka dalam melakukan
lompatan kehidupan akan berdampak bukan hanya pada diri mereka sendiri, tetapi
juga pada orang tua, guru, masyarakat setempat, Dinas Pendidikan, dan bahkan saudara-saudara
diluar sana yang jauh lebih beruntung dari mereka, hal itu akan menjadi pesan
optimisme Negeri ini, bahwa saat ini sedang banyak anak-anak negeri yang sedang
berproses dan siap memberikan kejayaan pada Bangsa ini! Dan ketika mereka
berhasil melakukan lompatan itu, hal itu akan memberikan kebahagiaan bagi saya,
kebahagiaan yang tidak dapat diungkapkan dengan kata-kata.
Selain mentransfer semangat mengajar dan membantu adik-adik dalam melakukan
lompatan kehidupan, hal yang juga sangat memotivasi saya untuk mendaftar
Pengajar Muda adalah kesempatan belajar tentang banyak hal dan hal ini juga
akan menunjang tekad saya untuk menjadi Pengusaha dan pemegang kebijakan.
IM
sejatinya memiliki dua track utama, pertama mengisi kekurangan guru SD yang
selama ini memang sangat kurang dan kedua adalah mempersiapkan future leaders
yang memiliki world class competence and grass root understanding.
Dengan
target perubahan yang jelas dan manajerial yang baik, hal ini semakin
memaksimalkan proses belajar para PM. Belajar tentang kepemimpinan menghadapi
dan mendampingi anak-anak, belajar tentang tatanan, budaya, dan struktur
masyarakat, belajar untuk melakukan perubahan di masyarakat. Adalah suatu
penghormatan bagi saya apabila diberikan kesempatan belajar tentang berbagai
hal ini lewat Indonesia Mengajar.
Ceritakan pengalaman anda ketika berusaha mencapai kesepakatan dalam
situasi yang sulit di organisasi/pekerjaan.
Selain
mencapai kesepakatan sulit ketika mendaftar PM, ada cerita tentang kronologis
Deklarasi Norma Kehidupan Bermasyarakat di lingkungan Yayasan Pendidikan Telkom
(YPT).
YPT adalah yayasan pendidikan dibawah PT Telkom yang membawahi empat kampus, IT
Telkom, IM Telkom, Politeknik Telkom,dan STISI Telkom. Cerita itu berawal dari
kebijakan baru YPT pertengahan 2009 untuk menempatkan seluruh kampus ke
Dayeuhkolot. ITT sudah di Dayeuhkolot sejak 1993, Politeknik berdiri pada 2008
di Dayeuhkolot, dan IMT angkatan baru 2010 sudah di Dayeuhkolot, STISI Telkom
belum ada kabar akan pindah.
Permasalahan sosial mulai muncul, budaya kampus yang berbeda memberikan dampak
pada perubahan budaya masyarakat setempat terutama anak kecil dan remaja. Makin
marak pencurian laptop, kosan campur laki-laki dan perempuan semakin banyak,
tengah malam banyak terdengar kebisingan dari candaan atau suara musik
mahasiswa, dan berujung pada Ketua RW dan aparatnya mempergoki pasangan
mahasiswa yang (mohon maaf) sedang telanjang dikamar.
Menurut
saya, yang saat itu menjabat menteri Pengabdian Masyarakat BEM 2010,dimana bumi
dipijak disitu langit dijunjung dan ketika budaya setempat tergeser maka
senyatanya hal itu adalah sebuah masalah. Sehingga perlu dibuat aturan untuk
menciptakan kehidupan sosial bermasyarakat yang damai, santun,tertib,aman,dan
nyaman.
Maret
2010,saya mengadakan Silaturahim dan Forum Diskusi untuk membuat peraturan
kosan yang mempertemukan mahasiswa&UKM se-ITTelkom, ketua RT/RW dan
rektorat. Ternyata beberapa mahasiswa umum dan pengurus BEM diluar kementrian
PengMasy mempertanyakan peraturan ini terutama jam malam. Saya menyayangkan
sikap pengurus, karena ketika pemaparan Program Kerja (proker) sudah
disampaikan rencana kegiatan ini. Saat itu, BEM berada di posisi sulit, disatu
sisi muncul tekanan dari mahasiswa dan disisi lain muncul tekanan dari
masyarakat untuk segera mengesahkan peraturan.
Pertemuan
selesai, belum satunya suara membuat pertemuan deadlock. Saat itu Presiden
Mahasiswa menyerahkan ke saya tentang apa yang akan dilakukan selanjutnya. Bagi
saya, pantang mundur hanya karena tekanan, kami berusaha menuntaskan apa yang
sudah dimulai.
Keesokan harinya, saya dan staf mengevaluasi pertemuan semalam. Kami
berkesimpulan bahwa perlu ada diskusi berlevel dan terpisah agar lebih mudah
mencapai kesepakatan, setelah semua sepakat barulah dilakukan penandatangan
deklarasi. Satu hal yang penting adalah kami tidak dapat bekerja sendirian tapi
perlu mengajak stakeholder untuk bersama-sama menyelesaikan ini.
BEM
2010 baru berjalan 2 bulan, masih banyak mimpi kami yang belum terwujud. Saya
meminta rekan-rekan untuk tetap fokus pada proker lain sesuai PJ-nya, perturan
kosan ini biarkan menjadi tanggung jawab saya.
Saya
membuat jadwal diskusi level BEM,KBM,dan Institusi, setelah itu barulah ke BEM
kampus lain. Dikusi level BEM awalnya dikira akan muncul konfik ternyata
lancar. Sebelum diskusi KBM, kami membuat propaganda tentang kondisi sekitar
kampus dan urgensi peraturan . Diskusi level KBM dilakukan dan alhamdulillah
lancar, diskusi institusi juga berjalan lancar,bahkan WaRek I membantu
memperbaiki redaksionalnya dan menjanjikan akan menyelenggarakan pertemuan
untuk mendeklarasikannya.
Saya
berkunjung ke BEM Politeknik, mereka juga sepakat. Saya ke BEM IMT, diskusi
cukup alot, perbedaan budaya kampus manajemen dengan teknik membuat mereka
banyak mempertanyakan hal ini terutama jam malam, terkait poin lain seperti
keamanan mereka sepakat. Tetap deadlock, saya meminta bertemu PresMa IMT,dia
lebih bisa mengerti,Alhamdulillah BEM 3kampus telah sepakat.
Setelah
semua sepakat, saya mengatakan ke institusi dan sesuai janji mereka, pertemuan
antara 3BEM, 3Kepala Desa, 3Rektorat, YPT, dan Ketua RW untuk penandatanganan
akan diadakan dan undangannya ditandatangani langsung oleh Rektor ITT. Norma
Kehidupan Masyarakat telah resmi dideklarasikan pada 26 November’10. Masa
kepengurusan saya di BEM berakhir, saya berusaha mentransfer informasi kepada
menteri yang baru tentang Norma ini dan beberapa rencana menegakkannya.
Sosialisasi telah dilakukan dengan cara menempelkan Norma di banyak kosan
sekitar kampus. Tapi sayang perbedaan fokus isu kementrian ditiap tahunnya
membuat penegakan ini kurang berjalan. Tapi paling tidak, dengan ditempelnya
Norma itu semua mahasiswa sekitar kampus tahu mana yang melanggar dan tidak.
Saya masih sangat berharap suatu saat nanti kondisi sekitar kampus menjadi
kondusif dan nyaman.Amin
Ceritakan kekecewaan terbesar anda dan
bagaimana anda mengelolanya.
Pengalaman
itu terjadi ketika saya baru saja menjadi seorang pelajar Sekolah Menengah
Pertama (SMP), masa labil bagi saya, masa menemukan identitas diri, masa belum
bisa memilah mana yang baik dan buruk? Saya awalnya bersekolah di Sekolah Dasar
(SD) pinggiran kota, saat SMP saya bersekolah di sekolah tengah kota. Saya
berada di kelas yang banyak anak nakalnya. Hal ini berdampak pada psikologis
saya, saya menjadi anak SMP yang berusaha keren, merasa dewasa,dan merasa gaul.
Saya
duduk di barisan pojok bersama kawan-kawan yang setipe, saat itu sama-sama
nakal. Saya datang di pagi hari dan berada di pojok sekolah untuk merokok,
beberapa kali membolos dengan cara naik pagar. Di tahun baru saya bersama
kawan-kawan pergi nonton konser dan sebelum pergi kesana rekan-rekan saya
minum-minuman keras terlebih dahulu, tapi saya tidak mau minum dan hanya
merokok. Saya juga berkelahi di sekolah, kawan saya biasa mengistilahkan
“senggol bacok!” Saat memiliki adik kelas, saya biasa memintai mereka uang. Dan
yang menurut saya paling parah adalah saat itu saya sering melecehkan wanita
(mohon maaf tidak bisa disebutkan).
Saya
melakukan semua itu selama satu setengah tahun, beruntung saya masih naik
kelas. Hal ini tentu saja berdampak pada nilai raport, saya yang ketika SD
berprestasi tiba-tiba nilai SMP sangat jatuh sejatuh-jatuhnya. Pasca menerima
raport semester3, saya sangat kaget menerima itu semua. Orang tua saya yang
berlatar belakang pendidikan ternyata tidak menegur saya tapi juga tidak
mengatakan apa-apa, sikap itulah yang semakin menyayat hati saya.
Kakak pertama baru saja menyelesaikan sarjananya dan sedang dirumah, kakak
sayalah yang mencoba mengajak bicara pelan-pelan. Beliau bertanya tentang
alasan hal ini terjadi, saya diam dan kakak saya memotivasi saya dengan
mengatakan “Ayo dek! Kamu gak pengen nyenengin orang tua?” Hal itu terus
terngiang-ngiang di otak saya, dan saat itu saya bertekad untuk ingin terus
membahagiakan dan membanggakan kedua orang tua.
Saya
memulai langkah pertama perbaikan dengan memasang target “Masuk 10 besar di
kelas pada semester depan!”
Saya
mulai membiasakan untuk belajar, mulai rajin sholat, mulai meninggalkan rokok,
dan ikatan dengan kawan-kawan awal SMP juga sedikit saya renggangkan dan
mencoba menjalin persahabatan dengan kawan yang lain. Sering saya mendapat
ajakan kawan, “Tur, ayo ke Bu Bas (tempat biasa merokok)” saya mengatakan,
“Duluan saja!” Ketika Ujian Akhir Sekolah (UAS) di semester 4 saya sudah tidak
mau menyontek dan ingin menggapai 10 besar itu dengan usaha sendiri! Beberapa
hari menjelang pembagian raport, saya merasa khawatir tidak bisa meraihnya.
Selesai sholat Ashar, saya berdo’a dan tiba-tiba meneteskan air mata, itulah
pertama kali saya meneteskan air mata ketika berdo’a.
Hari
penerimaan raport tiba, saya menunggu dengan cemas, setelah dikasih tahu,
ternyata saya mendapatkan rangking 10 di kelas. Betapa bersyukurnya saya saat
itu, karena telah berhasil mendapatkan apa yang diimpikan.
Dengan
tekad ingin terus membahagiakan dan membanggakan kedua orang tua, saya masih
terus berusaha melakukan yang terbaik, terus berporses menjadi lebih baik lagi.
Akhirnya saat Sekolah Menengah Atas (SMA) saya mengusahakan untuk masuk di
Kelas Unggulan agar tidak dikenakan biaya sekolah, dan alhamdulillah saya masuk
di kelas itu selama 3tahun.
Hal baik itu terus berlanjut hingga kuliah, saya
masih terus berproses melakukan berbagai hal hingga pada akhirnya melihat
keluarga saya belum pernah ada yang keluar negeri, maka saya bertekad untuk Go
International pada 2013! Dan Alhamdulillah dengan dana sponsor bukan dana orang
tua, saya berhasil mengikuti konferensi Mahasiswa Internasional di Jerman.
Saat lebaran 2013 ini, ibu dengan bangga mengatakan kepada saudara yang datang
bahwa anaknya baru saja dari Jerman. Saya hampir tidak bisa menahan air mata
saat mendengar itu.
Saat itu saya memahami bahwa masa-masa hidup yang sulit akan merubah kita
sedikit demi sedikit, ketika konsisten pada perubahan itu, kita akan menemukan
bahwa semua akan Indah pada saatnya!
Selain ini, juga ada beberapa essay yang harus dilengkapi, jika tertarik, hubungi via email atau twitter saja ya. Saya juga membuat video profil saya untuk menambah gambaran tentang diri saya.
Semoga bermanfaat. ;)