Ketika pada bagian satu kita berbicara tentang sejarah dan beberapa peninggalannya, kali ini kita berbicara tentang kondisi geografis dan dampaknya.
Dayeuh Kolot, bagi sebagian orang nama ini mungkin sudah
tidak asing lagi di teliga mereka. Dayeuh Kolot merupakan sebuah kecamatan yang
berlokasi di Kabupaten Bandung. Dari hasil sensus yang dilakukan oleh BPS pada
tahun 2010, diketahui bahwa kecamatan yang memiliki luas kurang lebih 11,0291
km2 ini didiami oleh 113.620
jiwa dan memiliki kepadatan penduduk 10.031 penduduk /km2, jumlah
ini diperkirakan akan terus berkembang seiring dengan laju pertumbuhan penduduk
dan arus perpindahan penduduk.
Secara administratif,
Dayeuh Kolot berbatasan langsung dengan :
1.
Utara : Kota Bandung ( Kecamatan Bandung Kidul dan Bojongloa Kidul)
2.
Timur : Kecamatan Bojong Soang
3.
Selatan : Baleendah
4.
Barat :
Maragahayu
Secara geografis, daerah Dayeuhkolot ini merupakan wilayah
yang strategis, yaitu merupakan batas antara Kota Bandung dan Kabupaten
Bandung. Berjarak 10 km dari pusat perintahan Jawa Barat dengan jarak tempuh
kurang lebih satu jam dan terpisah sejauh 15 km dari pusat Pemerintahan
kabupaten Bandung yang berlokasi di Soreang. Dayeuhkolot merupakan salah satu
pintu gerbang lalu lintas dari dan menuju ke arah Bandung dari kawasan Bandung
Selatan.
Selain strategis secara geografis, wilayah dayeuh kolot
juga strategis dalam aspek ekonomi karena merupakan salah satu penyangga antara
pusat kota dan darah sekitarnya. Dayeuh kolot merupakan salah satu pusat
kawasan industri di wilayah Bandung, hal ini merupakan salah satu daya pikat
bagi warga sekitar untuk datan gdan bekerja di wilayah Dayehkolot. Selain hal
tersebut, laju pertumbuhan penduduk di Dayeuhkolot juga dipengaruhi aktivitas
pendidikan yang berkembang di wilayah Dayeuhkolot. Terdapatnya beberapa
institusi pendidikan baik swasta maupun negeri juga menari ribuan penduduk
untuk bermukum di Dayeuhkolot.
Secara umum topogrrafi di suatu wilayah erat kaitannya
dengan aktivitas pemukiman penduduk. Kondisi fisis tersebut jika relatif datar
maka cenderung akan lebih diminati penduduk dibandingkan wilayah yang terjal.
Kecamatan Dayeuhkolot berada pada rata-rata ketinggian 600
mdpl, dengan kondisi wilayah yang relatif datar. Sehingga wajar bila wilayah
Dayeuhkolot menjadi pusat-pusat pemukiman dan pusat industri selain karena
wilayah permukaannya yang berupa dataran luas, wilayah Dayeuhkolot juga
merupakan wilayah lintas baik keluar maupun menuju ke pusat Kota Bandung dari
arah Bandung Selatan.
Topografi Kecamatan Dayeuhkolot secara keseluruhan
relatif datar dengan kelas kemiringan lereng kelas I sehingga presentasi
kemiringan mulai dari 0% hingga 3%. Di wilayah Dayeuh Kolot tida terdapat
perbukitan ataupun lembah yang terjal meskipun wilayah Dayeuhkolot merupakan
dareh titik terrendah se-Bandung Raya.
Wilayah Dayeuh kolot terdiri dari dataran rendah yang
merupakan Daerah Aliran Sungai (DAS) Citarum dan anak Sungai Cikapundung.
Selain itu, menjadi titik terrendah se-Bandung Raya merupakan salah satu
penyebab wilayah Dayeuhkolot kerap terendam banjir setiap musim penghujan tiba.
Sampah menggenang di sungai |
Selain itu , perencanana tata kota juga dapat dikatakan
cuku buruk. Hal in dapat dilihat dari letak bangunan yang terkesan tidak
beraturan dengan banyaknya bangunan yang berdiri di sepanjang aliran sungai
citarum yang berada di wilayah Dayeuhkolot. Sudah barang tentu, dengan
berdirinya bangunan di sepanjang DAS Citarum dapat mengganggu fungsi dari
daerah penyangga aliran sungai dan mengurangi daerah resapan di sepanjang DAS
Citarum.
Perencanaan wilayah yang buruk dapat dapat dikatakan
seperti efek domino yang juga menyebabkan timbulnya permasalahan lainnya yang
saling bertautan. Masalah sampah sebagai contonhnya. Kurangnya lokasi dan
sarana penampungan sampah sementara, menyebabkan timbulnya tumpukan-tumpukan
sampah di jalanan. Hal ini diperparah dengan budaya membuang sampah sembarangan
oleh masyarakat serta padatnya penduduk menyebabkan banyaknya tumpukan-tumpukan
sampah di wilayah Dayeuhkolot sering kita jumpai.
Salah satu kondisi banjir Dayeuhkolot |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar