Sabtu, 15 Januari 2011

Kepentingan Neara VS RIM

Ibnu Syamsi Belajar Nulis, 12 Januari 2011 - ISBN 12.01.11
Akhir-akhir ini marak diberbagai media membicarakan soal regulasi yang ditegaskan pemerintahan RI melalui Menkominfo Ir. Tifatul Sembiring untuk memblokir akses BB apabila tidak mengikuti regulasi yang berlaku di negara ini. Tentunya ada pihak yang mendukung dan adapula pihak yang memandang hal ini sebelah mata. Dan tentu dukungan dan penolakan itu masing-masing memiliki alasan baik itu dengan pola pandang panjang ataupun pendek.

seperti kita ketahui bersama BB yang berupa device dan perangkat lunaknya(OS) memiliki fitur layanan sendiri yang berbeda dengan device(ponsel) yang lain. Sebagai produk yang mempunyai kemampuan untuk menggabungkan fungsi-fungsi push e-mail, telepon seluler, sms, internet faximile, penjelajah internet (browser), fasilitas chatting, dan fungsi lainnya layaknya sebuah PDA (Personal Digital Assistant), Blackberry kini telah menjadi salah satu brand yang paling terkenal di Indonesia Kehadirannya telah mengubah gaya hidup jutaan orang dalam waktu yang sangat singkat.

Pengguna BB apabila ingin menggunakan layanan BB sebagaimana diatas tentu harus berlanggan, yang diprakarsai oleh operator lokal yang selanjutnya diteruskan ke RIM yang memiliki server terpusat di Kanada. Namun apabila pelanggan BB tidak berlangganan kepada BB, tentu dapat mengakses internet dan lain sebagainya layaknya device lainya misalnya melalui GPRS yang disediakan operator.Namun tentunya untuk layanan yang khusus dari BB tidak dapat dioperasikan.

Kelebihan layanan BB adalah sangat aman baik e-mail, chatting, maupun browsing. Untuk browsing Internet, data-data dari website sudah dikompresi sehingga lebih cepat dibuka. Nah, metode kompresi inilah yang menjadi rahasia perusahaan RIM untuk BB. Dimana hanya bisa dibaca oleh pengguna HP BB yang PINnya sudah terdaftar di Server BB.
sehingga negara melalui operator apapun tidak dapat membaca aliran data yang terkirim dari server ke client atau pengguna BB.

Hal inilah yang menjadi perhatian banyak negara Eropa, Asia dan Timur tengah untuk kebutuhan keamanan, intelejen, dan hal lain yang harus dalam perhatian negara. Bukan Indonesia saja yang menggugat RIM, India saat ini juga masih berseteru dengan RIM, Begitu juga Pakistan yang memiliki regulasi FB tidak dapat diakses di negaranya tapi melalui layanan BB akses FB tetap dapat dilakukan. Saat ini hanya tiongkok yang baru mendapatkan kekuasaan memonitor layanan BB secara lokal.

Selain karena kepentingan diatas, hal ini juga berpengaruh pada wilayah bisnis, ekonomi dan pajak. BB mengkoordinir operator lokal untuk menyediakan layanan BB kepada para pengguna dengan biaya tertentu perbulan. Nah, di wilayah inilah negara dirugikan. Karena secara tidak langsung BB tidak membayar pajak dari hasil meraup keuntungan dari sekitar 3 juta pengguna BB di Indonesia.

Bahkan selain itu, dengan model bisnis RIM tersebut hanya menjadikan penduduk suatu negara hanya pengkonsumsi dan tidak dapat berperan lebih. Seperti menyerap tenaga kerja lokal dan penggunaan karya-karya mobile application buatan anak bangsa. Sedangkan keuntungan terus diraup berjumlah triliunan setiap tahunya untuk saat ini di Indonesia.

Oleh karena itu, ada benarnya BB harus ditegaskan sesuai regulasi yang ada di negara ini. Sehingga perputaran keuangan rakyat tidak semena-mena diraup oleh pihak asing yang dengan model bisnisnya hampir mengelabui perpajakan di negara ini. Wallahualam...

sumber: http://www.facebook.com/notes/wahyudi-syamsi/kepentingan-negara-vs-model-bisnis-rim/10150379224510355

Tidak ada komentar:

Posting Komentar