Jumat, 30 Agustus 2013

TENTANG DAYEUHKOLOT (PART 2)

          Ketika pada bagian satu kita berbicara tentang sejarah dan beberapa peninggalannya, kali ini kita berbicara tentang kondisi geografis dan dampaknya.

Dayeuh Kolot, bagi sebagian orang nama ini mungkin sudah tidak asing lagi di teliga mereka. Dayeuh Kolot merupakan sebuah kecamatan yang berlokasi di Kabupaten Bandung. Dari hasil sensus yang dilakukan oleh BPS pada tahun 2010, diketahui bahwa kecamatan yang memiliki luas kurang lebih 11,0291 km2  ini didiami oleh 113.620 jiwa dan memiliki kepadatan penduduk 10.031 penduduk /km2, jumlah ini diperkirakan akan terus berkembang seiring dengan laju pertumbuhan penduduk dan arus perpindahan penduduk.
Secara administratif,  Dayeuh Kolot berbatasan langsung dengan :
1.      Utara         : Kota Bandung ( Kecamatan Bandung Kidul dan Bojongloa Kidul)
2.      Timur         : Kecamatan Bojong Soang
3.      Selatan      : Baleendah
4.       Barat        : Maragahayu
Secara geografis, daerah Dayeuhkolot ini merupakan wilayah yang strategis, yaitu merupakan batas antara Kota Bandung dan Kabupaten Bandung. Berjarak 10 km dari pusat perintahan Jawa Barat dengan jarak tempuh kurang lebih satu jam dan terpisah sejauh 15 km dari pusat Pemerintahan kabupaten Bandung yang berlokasi di Soreang. Dayeuhkolot merupakan salah satu pintu gerbang lalu lintas dari dan menuju ke arah Bandung dari kawasan Bandung Selatan.
Selain strategis secara geografis, wilayah dayeuh kolot juga strategis dalam aspek ekonomi karena merupakan salah satu penyangga antara pusat kota dan darah sekitarnya. Dayeuh kolot merupakan salah satu pusat kawasan industri di wilayah Bandung, hal ini merupakan salah satu daya pikat bagi warga sekitar untuk datan gdan bekerja di wilayah Dayehkolot. Selain hal tersebut, laju pertumbuhan penduduk di Dayeuhkolot juga dipengaruhi aktivitas pendidikan yang berkembang di wilayah Dayeuhkolot. Terdapatnya beberapa institusi pendidikan baik swasta maupun negeri juga menari ribuan penduduk untuk bermukum di Dayeuhkolot.
Secara umum topogrrafi di suatu wilayah erat kaitannya dengan aktivitas pemukiman penduduk. Kondisi fisis tersebut jika relatif datar maka cenderung akan lebih diminati penduduk dibandingkan wilayah yang terjal.
Kecamatan Dayeuhkolot berada pada rata-rata ketinggian 600 mdpl, dengan kondisi wilayah yang relatif datar. Sehingga wajar bila wilayah Dayeuhkolot menjadi pusat-pusat pemukiman dan pusat industri selain karena wilayah permukaannya yang berupa dataran luas, wilayah Dayeuhkolot juga merupakan wilayah lintas baik keluar maupun menuju ke pusat Kota Bandung dari arah Bandung Selatan.
Topografi Kecamatan Dayeuhkolot secara keseluruhan relatif datar dengan kelas kemiringan lereng kelas I sehingga presentasi kemiringan mulai dari 0% hingga 3%. Di wilayah Dayeuh Kolot tida terdapat perbukitan ataupun lembah yang terjal meskipun wilayah Dayeuhkolot merupakan dareh titik terrendah se-Bandung Raya.
Wilayah Dayeuh kolot terdiri dari dataran rendah yang merupakan Daerah Aliran Sungai (DAS) Citarum dan anak Sungai Cikapundung. Selain itu, menjadi titik terrendah se-Bandung Raya merupakan salah satu penyebab wilayah Dayeuhkolot kerap terendam banjir setiap musim penghujan tiba.

Sampah menggenang di sungai


Selain itu , perencanana tata kota juga dapat dikatakan cuku buruk. Hal in dapat dilihat dari letak bangunan yang terkesan tidak beraturan dengan banyaknya bangunan yang berdiri di sepanjang aliran sungai citarum yang berada di wilayah Dayeuhkolot. Sudah barang tentu, dengan berdirinya bangunan di sepanjang DAS Citarum dapat mengganggu fungsi dari daerah penyangga aliran sungai dan mengurangi daerah resapan di sepanjang DAS Citarum.
Perencanaan wilayah yang buruk dapat dapat dikatakan seperti efek domino yang juga menyebabkan timbulnya permasalahan lainnya yang saling bertautan. Masalah sampah sebagai contonhnya. Kurangnya lokasi dan sarana penampungan sampah sementara, menyebabkan timbulnya tumpukan-tumpukan sampah di jalanan. Hal ini diperparah dengan budaya membuang sampah sembarangan oleh masyarakat serta padatnya penduduk menyebabkan banyaknya tumpukan-tumpukan sampah di wilayah Dayeuhkolot sering kita jumpai.

Salah satu kondisi banjir Dayeuhkolot
Referensi : BPS Kab. Bandung dan disadur dari berbagai tulisan dan penelitian. Oleh: Tim Simulasi Pendidikan Lanjut Perjalanan Wajib Angkatan Lembah Hujan 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar